Dalam adat batak, Dalihan Natolu ditentukan dengan adanya tiga kedudukan fungsional sebagai suatu konstruksi sosial yang terdiri dari tiga hal yang menjadi dasar bersama. Ketiga tungku (Dalihan natolu) tersebut adalah:
- Somba Marhula-hula/semba/hormat kepada keluarga pihak Istri.
- Elek Marboru (sikap membujuk/mengayomi wanita)
- Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga)
Hagabeon, Hamoraon dohot Hasangapon dapat kita artikan seperti penjelasan dibawah ini:
- Hagabeon (Ada keturunan laki-laki dan Perempuan)
- Hasangapon (terpadang dalam masyarakat)
- Hamoraon (Harta kekayaan)
Ketiga Filsafat Batak Toba " Hagabeon, Hamoraon dohot Hasangapon" bila kita gabungkan dengan Dalihan natolu memiliki arti sebagai berikut:
- Bila ingin "hasangapon" maka kita harus "Manat Mardongan Tubu". Sebelum kita ingin terpadang di masyarakat, hal pertama yang harus kita lakukan adalah Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga)
- Bila kita ingin "Hagabeon" maka kita harus Somba/hormat marhulahula.
- Bila ingin "Hamoraon" maka kita harus Elek Marboru
Bila kita bawa penjelasan diatas dengan logika keseharian kita, ada benarnya dan ada salahnya. Tetapi sebagai orang Batak Toba tidak terlepas dari filsafat "dalihan natolu"
0 comments:
Post a Comment