Dahulu kala ada seorang bernama Mangarapintu. Pada saat itu orangtua Mangarapintu hendak membangun rumah, perkakas yang diperlukan hilang dibuat si Mangarapintu. Karena takut dimarahi orangtuanya, Mangarapintu memutuskan untuk meninggalkan rumah dan pergi ketempat entah berantah.
Di tempat dia melarikan diri, dia bertemu dengan babiat si bolang (harimau) yang hendak menerkam dia. Hanya saja pada saat itu dia hanya pasrah dan senang hendak di makan. Sifat pasrah si Mangarapintu ini membuat harimau menjadi iba, si mangarapintu akhirnya dijadikan murid.
Tidak hanya harimau dijumpai si Mangarapintu di tempat dia berkelana. Dia juga berjumpa dengan debata Batara Guru. Karna alasan iba dan kasihan melihat si Mangarpintu, Bantara Guru mengajarkan Mangarapintu cara menulis.
Karna kertas belum ada pada saat itu, Mangarapintu belajar menulis di serpihan kayu (laklak ni hau). Setelah satu tahun melarikan diri, dia pun kembali ke kampung halaman, dan mempunyai keturunan disana. Dari sini dia mulai banyak yang berguru kepada Mangarapintu.
Karna kertas belum ada pada saat itu, Mangarapintu belajar menulis di serpihan kayu (laklak ni hau). Setelah satu tahun melarikan diri, dia pun kembali ke kampung halaman, dan mempunyai keturunan disana. Dari sini dia mulai banyak yang berguru kepada Mangarapintu.
0 comments:
Post a Comment